Aku terdiam dengan mata terpejam.
Menyusup ke dalam lorong mesin waktu yang membawa anganku pada masa lalu. Saat itu
bibirku kelu dan tak mampu untuk berucap sesyair kata pun. Aku tertegun dengan
segala janji yang mengalun indah menelusuri lubuk kalbu dalam suasana sendu.
Janji yang telah terungkap oleh sebutir bibir dan disaksikan oleh sepasang mata
sayu karena air mata.